1. Asam Amino Dikarboksilat (asam)
- Asam aspartat (Asp, D)
Asam aspartat
merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein.
Asparagin merupakan asam amino analognya karena terbentuk melalui aminasi
aspartat pada satu gugus hidroksilnya.
Asam aspartat
bersifat asam,
dan dapat digolongkan sebagan asam
karboksilat. Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial. Fungsinya diketahui
sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan
terhadap kepenatan. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat
dalam glukoneogenesis.
- Asam glutamat (Glu, E)
Asam glutamat termasuk asam amino
yang bermuatan (polar) bersama-sama dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik
isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia sangat mudah
menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis).
Asam glutamat
dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial.
Saat pertama kali diketemukan pada tahun 1970, asam glutamat dan beberapa asam amino
lainnya dianggap sebagai neurotoksin, ketika senyawa
diberikan sebagai asupan melalui mulut kepada model hewan yang belum dewasa. Degenerasi neuron akut
ditemukan pada area yang tidak terlindungi oleh sawar darah
otak, terutama pada area nukleus arsuat pada hipotalamus.
Ion glutamat merangsang
beberapa tipe saraf
yang ada di lidah
manusia.
Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam turunan dari asam
glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat ( dikenal juga
sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal dalam
dunia boga Indonesia
maupun Asia Timur
lainnya sebagai penyedap masakan
2. Asam Amino Basa
- Lisina (Lys, K)
Lisina
merupakan asam amino
penyusun protein
yang dalam pelarut air
bersifat basa, seperti juga histidin. Lisina tergolong asam amino esensial bagi manusia,
yakni asam amino yang dibutuhkan untuk kesehatan, tetapi tidak dapat diproduksi
sendiri oleh tubuh manusia. Kebutuhan rata-rata per hari adalah 1 - 1,5 g.
Lisina menjadi kerangka bagi niasin (vitamin B1). Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan pelagra.
Penelitian
membuktikan bahwa lisina terbukti efektif untuk mencegah HSV (Herpes Simplex
Syndrome), karena lisina bersifat antivirus, sehingga dapat mencegah
perkembangbiakan virus penyebab herpes(University of Maryland Medical Center).
Di samping itu, manfaat lain lisina adalah membantu dalam penyerapan kalsium,
pembentukan hormon dan kolagen,
serta antibodi. Secara tidak langsung, lisina juga dapat menstimulasi selera
makan, karena perannya dalam membantu proses detoksifikasi pada hati dan
menghasilkan enzim pencernaan. Lisina juga memainkan peranan penting dalam
produksi carnitine
untuk mengubah asam lemak menjadi energi dan membantu menurunkan kadar
kolesterol.
Lisina banyak
terdapat pada makanan yang banyak mengandung protein, seperti daging, keju,
susu, ikan dan telur untuk protein hewani. Sementara untuk protein nabati bisa
didapat dari kacang-kacangan, seperti kacang kedelai dan hasil proses kedelai
lainnya seperti tahu dan tempe. Biji-bijian serealia
terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, biji polong-polongan
kaya akan asam amino ini.
Kekurangan lisina
dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, pusing, kehilangan selera makan,
anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan reproduksi.
- Arginina (Arg, R)
Asam amino
arginina memiliki kecenderungan
basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua gugus amina pada gugus
residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi manusia dan mamalia
lainnya, tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan. Bagi
anak-anak, asam amino ini esensial.
Pangan yang
menjadi sumber utama arginina adalah produk-produk peternakan (dairy
products) seperti daging, susu (dan olahannya), dan telur. Dari produk
tumbuhan dapat disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.
- Histidina (His, H)
Histidina merupakan satu dari 20 asam amino
dasar yang ada dalam protein. Bagi manusia histidina merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak. Rantai samping imidazol dan nilai pKa yang relatif
netral (yaitu 6,0) berarti bahwa perubahan sedikit saja pada pH sel akan
mengubah muatannya. Sifat ini menjadikan histidina sering menjadi bagian dari gugus katalitik pada enzim maupun ligan koordinasi pada metaloprotein.
Histidina menjadi
prekursor histamin, suatu amina yang
berperan dalam sistem saraf,
dan karnosin, suatu asam
amino.
Terdapat dua enantiomer histidina
yaitu D-histidin dan L-histidin, namun yang lebih dominan adalah L-histidin
(atau S-histidin).
3.
Asam Amino Esensial dan Non esensial
(netral)
Setelah
karbohidrat, protein merupakan biomolekul yang sangat penting untuk kehidupan.
Sumber utama protein diantaranya susu, keju, daging, telur, dan sebagainya.
Protein berfungsi penting untuk pertumbuhan, immunitas, dan mempertahankan
proses normal metabolisme.
Molekul protein merupakan bentuk
polimerisasi dari asam amino terutama dari unit monomer asam amino yang saling diikat oleh ikatan peptida. Total ada
sekitar dua puluhan asam amino yang terlibat dalam pembentukan protein. Seluruh
protein dibentuk dari karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan
sulfur. Beberapa jenis protein mengandung bahan non-metal seperti phosphor atau
iodine, sedangkan yang berbahan metal contohnya besi, zinc, cobalt, dan
sebagainya.
Semua
protein terbuat dari asam amino yang memiliki dua kelompok fungsi yaitu amino grup dan karboksil grup yang saling berhadapan, dimana keduanya terikat
pada atom karbon yang sama. Lihat gambar di bawah ini.
Sebagai bahan penting untuk
kehidupan, asam amino dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam amino esensial
dan asam amino non esensial. Berikut ini adalah daftar lengkap asam
amino esensial dan non esensial.
Dari sekitar
dua puluhan asam amino yang kita kenal, sekitar sepuluh macam tidak bisa
dibentuk oleh tubuh manusia dan harus didatangkan dari asupan makanan. Itulah
yang disebut asam amino esensial,
sering juga disebut asam amino
indispensable. Asam amino esensial ini diperlukan untuk pertumbuhan
tubuh. Jika kekurangan kelompok asam amino ini akan menderita busung lapar
(kwashiorkor). Berbeda dengan lemak atau karbohidrat yang bisa disimpan, tubuh
kita tidak dapat menyimpan asam amino. Itu sebabnya asupan asam amino yang
cukup dari makanan selalu diperlukan setiap hari.
Sebenarnya
dari beberapa jenis asam amino esensial seperti arginin dapat dibuat oleh
tubuh, tetapi prosesnya sangat lambat dan tidak mencukupi untuk seluruh kebutuhan.
Jadi juga harus disuplai dari makanan. Selain itu beberapa jenis asam amino
juga berfungsi saling melengkapi satu sama lain. Contohnya metionin diperlukan
untuk memproduksi cystein, atau fenilalanin diperlukan untuk membentuk tirosin.
Berikut ini adalah daftar asam amino esensial.
Asam amino esensial
|
Struktur
|
Histidine
|
|
Isoleucine
|
|
Leucine
|
|
Lysine
|
|
Methionine
|
|
Phenylalanine
|
|
Threonine
|
|
Tryptophan
|
|
Valine
|
|
b. Asam amino non esensial
Ada sepuluh asam amino yang bisa
dibentuk oleh tubuh manusia, dan disebut asam amino non esensial atau asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh
maka tidak harus memperoleh asupan dari makanan. Berikut ini adalah daftar asam amino non esensial.
Asam amino non esensial
|
Struktur
|
Alanine
|
|
Arginine*
|
|
Asparagine
|
|
Aspartic acid
|
|
Cysteine*
|
|
Glutamic acid
|
|
Glutamine*
|
|
Glycine
|
|
Proline*
|
|
Selenocysteine*
|
|
Serine*
|
|
Taurine*
|
|
Tyrosine*
|
|
Ornithine*
|
|
terima kasih.....
BalasHapussangat membantu.....
Sip gan
BalasHapusSip gan
BalasHapus